Saturday, 10 January 2015

keTakuTan

First time ada orang tanya apa benda yang korang paling takut? Perkara yang takut sangat untuk dihadapi?
Kalau dulu, waktu sekolah rendah ke, sekolah menengah ke, perkara yang paling takut sangat untuk dihadapi kalau ibu bapa kita meninggal dunia sebelum kita. Sebab kita sangat sayangkan mereka, kita tak tahu apa jadi dengan hidup tanpa mereka dan mereka adalah segala-galanya bagi kita.
Tapi Allah tarik abah dulu, Allah sayangkan abah kan. Allah tarik kita punya kesayangan, Allah tarik seorang yang menjadi tempat pergantungan kita di dunia.
Namun, apa yang terjadi menyebabkan kita lebih yakin dengan akhirat. Kita lebih yakin yang dunia hanya sementara. Kita yakin yang perpisahan ini adalah untuk pertemuan di syurga yang kekal abadi. Menyebabkan kita bergantung dan berharap pada Allah sahaja untuk mempertemukan kami kembali. Abah mungkin sudah selesai tugasnya, bagaimana dengan kita pula.
Tiba-tiba, di sini kita jumpa cinta Allah. Kita jumpa satu nikmat besar yang kita tak pernah rasa pun sebelum ini. Kita jumpa Islam yang sebenar, kita jumpa manisnya beribadah dan kita jumpa dakwah dan tarbiyah.
Tapi sebenarnya Allah yang jumpakan kita dengan semua ini kerana Dia lah yang mengatur hidup kita.
Kita sentiasa diingatkan dengan matlamat hidup sebagai hamba dan khalifah, diingatkan tentang akhirat yang kekal abadi dan dunia hanya sementara.
Dengan kehidupan yang Allah bagi, segala nikmat yang ada pada diri dan dengan segala rahmatNya, tidakkah menjadikan diri cinta padaNya melebihi yang lain.
Bayangkan, di hadapan kita ada terbentang bumi yang hijau dan langit yang biru,
Tiba-tiba di sana ada pelangi,
Bayangkan pula,kita duduk di tepi pantai yang indah,
Menikmati panorama matahari terbenam.
Dan bayangkan lagi, di malam yang gelap gelita,
Tiba-tiba di langit, bintang-bintang berkerlipan.
Jika hati dah cukup tersentuh melihat ciptaan Allah ini yang sememangnya Allah jadikan untuk kenikmatan kita, apatah lagi apabila melihat wajah penciptanya itu; nikmat yang terbaik yang Allah kurniakan pada hamba-hambaNya. Hamba yang dari dunia lagi sepanjang hidupnya sangat mengharapkan dan mendambakan pertemuan itu. Jadi hamba ini akan bersungguh-sungguh, cuba menjadi hamba dan khalifah yang terbaik, menginfakkan diri, jiwa dan hartanya hanya untuk Allah. Dan balasannya;
" Pada hari itu, wajah (mu'min) berseri-seri. Memandang kepada Tuhannya. "
(75:22-23)

Apa yang ditakuti sangat jika pada hari itu, jika kita terhijab dari melihat Allah;
" Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhannya. "
(83:15)

" Sesungguhya orang-orang yang mengutamakan keuntungan dunia yang sedikit dengan menolaknya janji Allah dan mencabuli sumpah mereka, mereka tidak akan mendapat bahagian yang baik di hari akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan memandang kepada mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan membersihkan mereka (dari dosa), dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitya. "
(3:77)

Takut sangat jika Allah tak pandang kita pun, Allah tak berkata-kata dengan kita pun.
Apa akan jadi pada kita sebab pada hari itu yang tiada pertolongan melainkan dariNya.
Namun, apa gunanya jika perasaan takut itu tidak dizahirkan dengan amalan, diri tetap malas, susah nak berjihad dengan nafsu sendiri, leka dengan hiburan-hiburan dunia dan kufur dengan nikmatNya.
Tapi Allah Maha Pengampun dan sentiasa menerima taubat hambaNya selagi tidak mensyirikkannya, jadi terus-terusan minta ampun dan kembali padaNya. Selagi diri kita ingin berubah untuk mendekatkan diri padaNya, Dia sentiasa ada membantu perjalanan kita.
Dan dalam keadaan diri yang selalu lupa, seronok sangat ada yang selalu mengingatkan. Ingatkan saya sentiasa tentang pertemuan denganNya dan moga kita semua dapat jumpa Allah sama2.. 

No comments:

Post a Comment